Sabtu, 25 September 2010

Komponen Mobil Perlu Diperiksa Pasca-mudik

Komponen Mobil Perlu Diperiksa Pasca-mudik

KOMPAS.COM — Bagi Anda yang baru kembali perjalanan dari mudik kemarin dan belum sempat membawa mobil ke bengkel hari ini, ada beberapa bagian kendaraan yang bisa diperiksa dan dikerjakan sendiri. Oleh karena pada hari libur ini, tidak semua bengkel, baik yang resmi (authorized workshop) maupun umum, buka. Kalaupun ada yang buka, paling setengah hari dan itu pun sudah mengantre panjang.

Untuk langkah darurat, inilah bagian-bagian dari kendaraan tersebut.

1. Periksa air radiator, sekalian tabung reservoir. Jika mendekati tanda minus (-), tambahkan air. Untuk mobil yang dibuat di atas tahun 2005, penambahan sebaiknya pakai air coolant.

2. Bersihkan filter udara. Bila kondisi cuaca kurang bagus, saringan jangan dicuci. Bawa ke tukang tambal ban dan semprotkan dengan kompresor.

3. Cek fisik velg dan kondisi ban. Apakah ada yang benjol atau tapak makan sebelah. Bila terdapat kondisi seperti ini, lakukan rotasi dengan menyilang. Sekiranya punya waktu, bawa ke toko ban untuk spooring dan balancing.

4. Kuras oli mesin jika punya persediaan oli. Jika warnanya hitam pekat atau kadang kotor terdapat butiran halus atau gram pelumas, itu berarti ada komponen internal mesin yang aus. Segera lakukan pengecekan mesin.
Jika warnanya coklat muda atau populer disebut "putih susu", itu berarti pelumas sudah terkontaminasi dengan air.

5. Periksa kampas rem dan piringan cakram. Jika kotor, bersihkan dengan ampelas halus atau sikat. Sekalian cek volume minyak rem.

6. Cek busi. Bila kotor, bersihkan dengan sikat kawat halus.

7. Periksa air aki. Bila kurang, tambah dengan air yang hanya khusus untuk menambah

8. Setelah selesai semua, bawa ke tukang cuci mobil. Sekalian dibersihkan ruang kabinnya.

Kondisi Ban dan Spooring Menghemat BBM Hingga 14,5 Persen

Kondisi Ban dan Spooring Menghemat BBM Hingga 14,5 Persen

STOCKHOLM, KOMPAS.com – Roda dan ban mempengaruhi konsumsi bahan bakar! Itulah kesimpulan dari hasil pengujian bersama yang dilakukan Volvo truk dan Michelin baru-baru ini. Lebih rinci lagi, kondisi pelek dan ban yang tepat, bisa menghemat bahan bakar sampai 14,5 persen. Kalau sudah begini, berarti juga mengurangi emisi CO2.

Spooring
Kondisi roda dan ban yang mempengaruhi tersebut antara lain kesetimbangan (balansing), sudut-sudut keselerasan (spooring), tekanan angin dan hambatan gesek (rolling resistance). Pada pengujian ini, Volvo menggunakan dua unit truk FH 4x2 dengan mesin 13 liter dan menghasilkan tenaga 500PS. Kedua truk digunakan menarik trailer dengan beban 40 ton.


Kondisi Ban dan Spooring Menghemat BBM Hingga 14,5 Persen
Kamis, 23 September 2010 | 15:12 WIB
Volvo Truck
Tes pengaruh ban dan kondisi spooring terhadap konsumsi BBM
TERKAIT

* Truk Masa Depan, Konvoi dengan Autopilot

STOCKHOLM, KOMPAS.com – Roda dan ban mempengaruhi konsumsi bahan bakar! Itulah kesimpulan dari hasil pengujian bersama yang dilakukan Volvo truk dan Michelin baru-baru ini. Lebih rinci lagi, kondisi pelek dan ban yang tepat, bisa menghemat bahan bakar sampai 14,5 persen. Kalau sudah begini, berarti juga mengurangi emisi CO2.

Spooring
Kondisi roda dan ban yang mempengaruhi tersebut antara lain kesetimbangan (balansing), sudut-sudut keselerasan (spooring), tekanan angin dan hambatan gesek (rolling resistance). Pada pengujian ini, Volvo menggunakan dua unit truk FH 4x2 dengan mesin 13 liter dan menghasilkan tenaga 500PS. Kedua truk digunakan menarik trailer dengan beban 40 ton.

Satu truk dikendarai dengan berbagai kombinasi kondisi ban yang tidak cocok dan tekanan angin yang tidak sama. Sedangkan truk yang satu lagi keselarasan roda (spooring dan balansing) optimal. Tekanan anginnya juga pas. Begitu juga dengan jenis bannya.

Pengujian selama dua minggu menempuh 1.000 km lebih . Analisis data yang didapat, perbedaan konsumsi bahan bakar mencapai 14,5 persen.
Pemilihan Ban
Pemilihan ban sesuai dengan rekomendasi kendaraan memangkas konsumsi bahan bakar hingga 11 persen. Tekanan angin ban yang tepat menghemat satu persen, sementara keselarasan roda yang tepat mengemat 2,5 persen.

"Semua pengujian sesuai dengan kondisi sesungguhnya. Tidak ada yang ditambah atau dikurangi. Konsumsi bahan bakar bila keselarasan roda tidak tepat. Ini berlaku untuk semua kendaraan," ungkap Arne-Helge Andreassen, Manajer Area Bisnis untuk ban dan keselarasan roda di Departemen Purnajual Volvo Trucks.

Konsumsi bahan bakar yang irit langsung mengurangi emisi. Di Eropa, kendaraan komersial menyumbang 30- 40 persen dari total emisi CO2 yang dihasilkan bermotor. Berarti, kalau mau ikut mencegah pemanasan global, juga memperhitungkan penggunaan ban yang pas!

Rabu, 22 September 2010

Honda Jazz Bakal Lebih Murah

Honda Jazz Bakal Lebih Murah

Tokyo - Produsen mobil Honda saat ini sedang berancang-ancang merombak total hatchback paling populer milik mereka. Rencananya mobil terbaru dari Jazz akan keluar pada 2012 dengan harga yang lebih murah dari saat ini.

Pabrikan mobil terbesar nomor dua di Jepang itu akan memproduksi Honda Fit atau Jazz yang benar-benar berbeda dari Fit atau Jazz yang ada sekarang namun dengan harga 20-30 persen lebih murah namun tanpa mengurangi kualitas material mobil.

Kepala Divisi Purchasing Honda Motor Corporation, Masaya Yamashita mengatakan hal itu dimaksudkan untuk menghambat laju pertumbuhan Hyundai yang saat ini makin menggila. Hyundai menurut Yamashita sudah mampu menyediakan sebuah mobil murah namun dengan kualitas yang bagus.

Caranya, Honda akan menyesuaikan komponen yang akan digunakan pada mobil-mobil mereka di masa depan. Honda tidak lagi akan membuat sebuah mobil yang misalnya saja mampu berjalan dengan suhu sangat tinggi di India tapi juga bisa berjalan dalam titik beku di Kanada dengan mobil yang sama.

Artinya, kondisi material komponen mobil setiap negara nantinya akan disesuaikan dengan kondisi alam dan jalan negara bersangkutan dan tidak akan dipukul rata seperti sekarang ini. Dengan langkah ini diharapkan Honda akan mampu memangkas harga jual mobil mereka.

"Hyundai telah menjadi pesaing yang sangat sulit bagi kami dan mereka tumbuh dengan kecepatan yang luar biasa, bersama dengan pembuat mobil Cina dan India, karena mereka melihat komponen dari sudut yang baru," kata Yamashita seperti detikOto kutip dari Reuters, Rabu (22/9/2010).

"Stereotip yang digunakan sekarang adalah bahwa harga murah berasal dari komponen kualitas rendah, tapi itu tidak lagi terjadi. Kita perlu beroperasi dengan standar baru untuk komponen," tambahnya.

Nantinya Honda Jazz atau Fit terbaru itu akan menjadi 'produk percontohan' bagi Honda. Karena Honda Jazz atau Fit di negara-negara seperti Jepang, Cina, India, Thailand, Indonesia, Britania dan Brasil saat ini menggunakan desain yang sama dan bahan untuk sebagian besar komponen. Untuk itu Honda tentu saja harus membeli komponen terbaik dengan harga tinggi, inilah yang membuat harga mobil mereka jadi tidak bisa bersaing.

"Sebagai contoh, jika kita merancang cangkir, kita sedang merancang yang bisa menahan panas hebat di India sampai cuaca dingin di Kanada, dan itu sia-sia (karena membuat harga jadi mahal)," imbuhnya.

Di Indonesia, Honda Jazz dijual mulai Rp 197 juta sampai Rp 225 juta. Harga ini oleh beberapa kalangan dinilai terlalu mahal untuk ukuran hatchback.

Honda Jazz di Indonesia Tidak Akan Lebih Murah

Honda Jazz di Indonesia Tidak Akan Lebih Murah

Jakarta - Kalau urusan harga, Honda masih memilih arus yang sama dengan pabrikan lain di Indonesia, yakni mengharamkan turun harga.

Meski prinsipalnya di Jepang sedang mengusahakan kalau model Honda Jazz terbaru di tahun 2012 harganya bakal lebih murah. Tapi sepertinya itu tidak akan terjadi di Indonesia.

Namun menurut Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy, meskipun tidak turun harga, Honda akan menambahkan fitur-fitur terbaru pada Honda Jazz.

"Setiap tahun kita selalu mengusahakan adanya penyesuaian material Honda Jazz, sehingga biaya produksinya bisa lebih murah, jadi kita bisa menambahkan fitur-fitur terbaru sebagai kompensasinya," ungkap Jonfis, ketika berbincang dengan detikOto, Rabu (22/9/2010)

Harga murah tersebut didapat dengan cara menyesuaikan material Honda Jazz sesuai dengan kondisi dari tiap-tiap negara dimana Honda memasarkan Honda Jazz.

Penyesuaian material tersebut dilakukan tentunya tanpa harus mengorbankan kualitas, karena secara standar, Honda sudah menerapkannya secara global, dimanapun Honda Jazz dipasarkan.

"Jadi, meskipun ada penyesuaian material harganya tidak akan lebih murah, tapi ada fitur yang ditambah, sehingga secara value tetap terkejar," ungkapnya.

Usai Mudik? Periksalah Kaki-kaki Mobil Anda

Usai Mudik? Periksalah Kaki-kaki Mobil Anda

TEMPO Interaktif, Jakarta - Anda baru saja selesai mudik ke kampung halaman menggunakan mobil pribadi dan kini telah kembali ke tempat tinggal? Memang, idealnya anda harus kembali membawa mobil kesayangan ke bengkel untuk pengecekan menyeluruh.

Namun, bila cara itu sulit untuk diwujudkan, sebaiknya anda memeriksa bagian terpenting dari mobil selain mesin, yaitu kaki-kaki mobil. "Sebab, kaki-kaki mobil sangat vital dalam menunjang keamanan, keselamatan, dan kenyamanan berkendara," tutur Yogie SW, Kepala Mekanik Cipondoh Jaya Motor, Tangerang, kepada Tempo, Selasa (21/9).

Kaki-kaki mobil merupakan penopang bobot mobil, penumpang, sekaligus barang yang diangkutnya. Komponen itu juga berfungsi untuk menentukan kestabilan dan kenyamanan sistem pengendalian mobil saat mobil dipacu pengemudi.

"Bila komponen kaki bermasalah, mobil sulit dikendalikan atau tidak stabil, walhasil sangat membahayakan bagi pengemudi dan penumpang, bahkan sesama pengguna jalan," tandas Yogie.

Empat komponen yang wajib diperiksa

Ada empat komponen kaki-kaki yang wajib diperiksa kondisinya. Keempatnya adalah tierod, end tierod, balljoint, serta bushing.

Tierod dan end tierod memiliki fungsi penting dalam meneruskan gaya belok dan manuver lainnya dari kemudi ke roda mobil. Komponen yang terbuat dari logam ini biasanya aus seiring pemakaian, tetapi juga aus karena sebab lain.

Balljoint yang terbuat dari logam bertugas menopang knuckle arm. Seperti halnya tierod, komponen ini aus seiring dengan usia pemakaian atau sebab lain.

Adapun bushing, yang terbuat dari karet memiliki fungsi sebagai titik tumpu gerakan peranti suspensi dan hentakan dari roda. Komponen ini juga menahan kestabilan roda saat melibas berbagai lintasan.

Cara pemeriksaan

Menurut Yogie, cara yang ideal untuk memeriksa komponen kaki-kaki itu adalah dengan membongkarnya di bengkel. Pasalnya, dengan cara itu anda akan mendapat kepastian ihwal kondisi masing-masing komponen.

Namun, ada satu cara mudah dan murah yang bisa anda lakukan sendiri. Caranya, dongkrak satu atau semua roda hingga menggantung. Kemudian pegang dua ujung ban dengan posisi searah, lalu guncang-guncang masing-masing ujung dengan arah keluar dan ke dalam.

Lakukan cara itu beberapa kali. Bila terasa bergoyang atau istilah umumnya "oblak", maka salah satu atau semua komponen kaki-kaki itu bermasalah. Beberapa komponen seperti tierod bisa diperbaiki, namun bila kondisinya sudah aus sebaiknya diganti dengan yang baru. Sedangkan bushing harus diganti, karena berbahan karet dan mudah pecah.

Sejatinya, gejala-gejala yang ditimbulkan oleh komponen kaki yang bermasalah juga bisa dideteksi dari suara yang masuk ke kabin atau laju mobil yang tidak stabil. Biasanya, ketidakberesan di komponen itu akan menimbulkan suara bergemuruh atau berisik dari roda yang masuk ke kabin.

Selain itu, saat mobil anda kemudikan seolah lari (cenderung belok) ke kanan atau ke kiri.

Jangan lupa spooring dan balancing

Setelah selesai melakukan pemeriksaan atau penggantian komponen kaki-kaki, jangan lupa untuk melakukan spooring dan balancing. Sebab, akan sia-sia bila melakukan penggantian komponen namun tidak dilakukan penyelerasan (spooring) dan penyeimbangan (balancing) roda.

Sebaliknya spooring dan balancing yang dilakukan tidak akan bermanfaat bila komponen kaki-kaki itu telah aus. Sehingga bukan tak mungkin setelah jalan beberapa meter dari bengkel suara berisik dari ban dan ketidakstabilan kendali mobil tetap saja terasa.

Pengertian spooring adalah meluruskan roda antara depan dan belakang, serta kedudukan roda sesuai dengan spesifikasi dari tipe mobil. Balancing adalah menganalisa putaran atau getaran roda untuk disesuaikan dengan beban roda, sehingga masing-masing ban memiliki kemampuan dan putaran yang seimbang. Walhasil, mobil yang ditopang ban juga berjalan stabil.

Secara umum, manfaat spooring dan balancing adalah sudut putar roda tidak teganggu, roda memiliki daya cengkeram yang kuat saat pengemudi melakukan pengereman. Selain itu, penggunaan ban secara merata dalam menopang beban sehingga tidak aus sebagian.

Bahkan, saat mobil digeber dalam kecepatan tinggi tetap stabil dan kondisi ban berputar tanpa mengambang. "Itu terjadi karena berat masing-masing ban seimbang, sebab posisinya selaras," tandas Yogie.

Rabu, 15 September 2010

Dikembangkan Rem Berkinerja Tinggi dan Efisien

Dikembangkan Rem Berkinerja Tinggi dan Efisien

JAKARTA (DP) — Suatu program penelitian baru bertujuan untuk membuat kinerja rem yang lebih baik, bertahan lebih lama dan ekonomis, tengah berlangsung. Program ini dikembangkan Federal-Mogul Corporation yang didukung oleh Pemerintah Inggris.

Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi permukaan rem cakram serta mengoptimalkan performa gesekan cakram. Sebuah konsorsium yang berbasis di Inggris mengembangkan sebuah permukaan baru pada rem yang akan memberikan gesekan yang sangat baik. Program penelitian baru, yang disebut SuRFACE, didanai Pemerintah Inggris.

“Ini adalah sebuah teknologi yang memungkinkan,” kata David Holme, Technical Manager Federal-Mogul. “Dengan memisahkan sifat permukaan cakram dari sifat material massal, kami berharap dapat menemukan kinerja sistem yang lebih baik serta ekonomis,” tambah David.

Program ini juga melibatkan Bentley Motors, Surface Transform (produsen cakram keramik rem), Alcon (spesialis dalam sistem rem performa tinggi untuk otomotif) dan Faiveley Transport (produsen rem untuk kereta api).

Selasa, 14 September 2010

Biar Mobil Segar Sehabis Mudik

Biar Mobil Segar Sehabis Mudik

Jakarta - Musim mudik sudah berakhir. Tidak hanya cukup selamat sampai kembali di rumah, sebaiknya, sebelum memulai kembali aktivitas, ada baiknya memeriksa kembali kendaraan Anda.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, agar mobil pun kembali segar pasca liburan. Nah, pemilik bengkel Twin Garage, Ajat Sudrajat berbaik hati mau memberikan tipsnya. Apa saja?

Pertama, karena mobil sudah diajak berjalan jauh, dalam kondisi panas, hujan dan macet, cek oli mesin. Periksa melalui angka di odometer untuk memastikan jarak tempuh selama mudik.

Bila sebelum mudik sudah diganti, mungkin masih aman. tapi, sebaiknya ganti baru, meski jarak tempuh tidak melebihi 3.000 km, karena kerja mesin saat mudik sangat berat.

Kemudian, cek kondisi radiator, pastikan tidak ada kebocoran dan air radiator tidak berkurang termasuk di reservoir-nya.

Apabila ketika mudik pernah mengalami overheat dan air radiator atau coolant telah tercampur segera lakukan pengurasan dan ganti dengan coolant yg baru.

Jangan lupakan juga untuk memeriksa kondisi seluruh sistem rem. Pastikan tak ada suara-suara asing yang muncul saat pengereman. Lihat ke kolong mobil untuk memastikan tidak adanya minyak rem yang melumuri bagian luar sistem roda.

Apabila terdeteksi adanya suara dan lumuran minyak rem dibagian luar, atur jadwal kebengkel untuk pengecekan. Lihat pula level minyak rem. Apabila berkurang, tambahkan.

Tapi, sebelumnya Anda harus curiga apabila pengurangan level minyak rem terjadi begitu cepat. Bisa jadi hal ini disebabkan kebocoran pada selang-selang minyak rem.

Bagian ini juga kerjanya berat selama mudik, karenanya tidak salah langsung mengecek semua komponen kaki-kaki, pastikan tidak ada suara-suara aneh yang muncul.

Goyangkan ban depan kiri kanan bergantian secara vertikal dan horizontal, pastikan tidak ada komponen yang oblak. Perhatikan boot steer dan boot as roda, pastikan tidak ada yang robek.

Seluruh permukaan ban juga wajib dicek. Jalan berlubang yang Anda lalui sepanjang perjalanan mungkin telah merusaknya. Pengikisan yang terjadi pada permukaan ban juga patut Anda lihat.

Jalan bergelombang atau rusak juga merupakan musuh besar bagi sistem kemudi mobil. Apabila terdapat gerakkan di lingkar kemudi yang terlalu renggang, sementara roda tidak bergerak ke samping, bisa dipastikan telah terjadi kerusakan teknis.

Setelah semua itu diperiksa, tidak ada salahnya untuk masuk ke dalam kabin. Membersihkan interior dengan cairan pembersih yang diperuntukkan bagi setiap bagian dari interior.

Sementara Irwansyah yang merupakan mekanik di Asco Daihatsu di Jl. Raya Pasar Minggu, Selasa (14/9/2010) menambahkan mobil harus di-tune up setelah pulang mudik.

Pemeriksaan mobil pasca mudik menurut Irwan meliputi tune up mesin agar prima kembali serta oli yang meliputi oli mesin dan oli rem.

Tidak hanya itu, fitur penghenti laju kendaraan yakni rem pun juga harus mendapat perhatian ketika selesai pulang kampung, begitu juga aki dan kelistrikan mobil yang menjalankan beragam fungsi seperti lampu dan lainnya.

"Periksa juga bagian kopling mobil, karena fitur ini juga bekerja ekstra selama mudik," imbuhnya.

Setelah pemeriksaan dan perawatan ini kendaraan anda siap diajak beraktivitas kembali.

Ayo, Spooring dan Balancing Mobil Setelah Mudik

Ayo, Spooring dan Balancing Mobil Setelah Mudik

Jakarta - Perjalanan mudik ke kampung halaman adalah perjalanan panjang melintasi berbagai medan jalan. Mulai dari yang mulus hingga yang penuh lubang. Nah setelah mudik, ada baiknya anda memperhatikan bagian kaki-kaki kendaraan anda.

Karena setelah mudik terkadang keselarasan dan keseimbangan roda sudah agak melenceng, putaran roda pun seolah berbelok ke kanan atau ke kiri dengan sendirinya. Disini, mobil anda harus segera melakukan beberapa perawatan, terutama spooring dan balancing!

"Maksimal setiap 10 ribu km, mobil sudah harus spooring dan balancing, kurang dari itu malah lebih bagus lagi," ujar Irwansyah yang merupakan mekanik di Asco Daihatsu di Jl. Raya Pasar Minggu, Selasa (14/9/2010).

Spooring sendiri bertujuan untuk menyelaraskan gerak dan posisi dari roda kiri dan kanan agar seimbang. "Sehingga efek mobil 'limbung' dapat diminimalisasi," imbuhnya.

Sementara balancing berguna untuk menyelaraskan roda depan dan belakang serta mereduksi getaran yang ditimbulkan oleh putaran roda.

Cara mudah mengetahui apakah mobil harus 'dirawat' adalah dengan menjalankan mobil hingga kecepatan 60 km perjam lalu jaga kondisi mobil agar berjalan lurus. Bila tiba-tiba arah mobil sedikit melenceng, maka bagian kaki-kaki kendaraan anda itu sudah harus dibenahi.

"Ini terlihat sepele, padahal penting. Kalau mobil kita 'sepeleng' kan keamanan berkendara jadi berkurang," tukasnya.

Selain itu, dengan melakukan spooring dan balancing, kita juga membuat tingkat keausan ban dan ornamen di kaki-kaki jadi merata. "Ini berguna untuk menjaga tingkat pengendalian," pungkasnya.

Minggu, 12 September 2010

Aki Mobil Soak Ikuti Langkah Ini

Aki Mobil Soak Ikuti Langkah Ini

KOMPAS.COM - Saat ini Anda ingin kembali ke Jakarta setelah bersilaturahmi di kampung halaman. Namun, kendaraan menimbulkan masalah, mesin enggak mau di "starter". Jumper aki merupakan salah satu solusi paling sering dipakai. Terlihat sangat serderhana, tapi harus memperhatikan kaidah-kaidah agar terhindar dari bahaya, baik buat aki, kelistrikan mobil dan pen-jumper.

Inilah langkah-langkah aman tersebut
1. Posisikan kedua mobil dengan baik dan benar, terutama kedua aki berdekatakan. Jangan menghalangi jalan.
2. Bersihkan katub positif dan negatif aki yang lemah.

3. Hubungkan penjepit kabel jumper berwarna merah ke kutub positif, baik ke aki mobil yang sehat maupun yang lemah.

4. Pasang penjepit kabel jumper negatif ke kutub negatif, dahulukan ke aki yang lemah, baru kemudian ke aki yang sehat.

5. Starter lebih dahulu mobil aki yang sehaT. biarkan beberapa saat.

6. Setelah itu, starter mobil yang akinya lemah.

7. Setelah berhasil, lepaskan kabel jumper. Dahulukan kabel jumper pada kutub negatif, disusul kutub positif.

8. Pada mesin yang sudah dihidupkan (aki lemah), biarkan beberapa saat supaya terjadi proses pengisian.

Sabtu, 11 September 2010

Honda iMobili Jadi Top Download

Honda iMobili Jadi Top Download

JAKARTA (DP) — Setelah diluncurkan pada tanggal 12 Agustus 2010, aplikasi interaktif Honda iMobili (Honda Intelligent Mobillity System in-Hand) berhasil menjadi salah satu top download di BlackBerry App World dengan total download sebanyak 10.652 hingga 6 September 2010.

Honda iMobili dilengkapi fitur-fitur canggih seperti informasi terbaru dengan sistem push mail, reminder system yang interaktif, hingga sistem navigasi GPS untuk menemukan lokasi dealer-dealer Honda di seluruh Indonesia.

Khusus menyambut musim mudik dan Lebaran 2010, iMobili juga menghadirkan fitur Honda Emergency Service, yang berisi informasi lokasi seluruh bengkel dan posko siaga Honda dengan navigasi GPS, serta jadwal imsak dengan fitur reminder. Aplikasi ini merupakan pertama di Indonesia yang dikembangkan oleh ATPM mobil.

Jonfis Fandy, Marketing & After Sales Service Director Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan, “Kami bangga bahwa aplikasi buatan Indonesia ini diterima dengan sangat baik para pengguna Blackberry, khususnya oleh konsumen Honda. Dengan berbagai fitur yang interaktif dan informatif, iMobili merupakan aplikasi yang sangat berguna bagi konsumen Honda, tidak hanya pada masa mudik dan Lebaran, tetapi kapan saja dan dimana saja. Ke depannya, kami akan terus mengembangkan dan melengkapi aplikasi ini agar semakin memberikan manfaat bagi konsumen Honda.”

Rabu, 08 September 2010

Tips Menghadapi Kondisi Darurat Saat Mudik

Tips Menghadapi Kondisi Darurat Saat Mudik

TEMPO Interaktif, Jakarta:Anda sudah siap berangkat mudik menuju kampung halaman? Ada baiknya mengantisipasi berbagai kemungkinan risiko yang bisa terjadi di sepanjang perjalanan. Maklum, seiring dengan arus mudik, jalanan bisa saja macet karena kendaraan pemudik tumplek blek dalam waktu bersamaan.

Sehingga, bila terjadi gangguan pada mobil akan semakin menambah kerepotan Anda. “Memang idealnya, bila ada gangguan langsung ke bengkel. Tetapi siapa yang bisa memperkirakan saat ada gangguan jarak bengkel dekat dari posisi kita berada?” tutur Pung Sugiarto, Instruktur Senior Safety Driving Perusahaan Ban, di Jakarta, Senin (6/9).

Banyak ragam gangguan yang kemungkinan terjadi di jalanan saat Anda mudik. Namun, gangguan yang kerap atau umum dihadapi pengemudi yang menempuh perjalanan jauh dan macet adalah ban pecah, radiator bocor, mesin overheating, lampu mati karena skring putus, serta kaca bagian dalam mobil berembun.

Lantas bagaimana cara mengatasinya? Berikut tips dari Pung:

1. Ban pecah

Bila Anda mengalami kejadian seperti ini, langkah pertama adalah jangan panik. Usahakan untuk tetap tenang sembari mengurangi kecepatan mobil secara perlahan-lahan. Jangan menginjak pedal rem secara tiba-tiba dan dengan hentakan keras. Pasalnya – bila mobil dalam kecepatan tinggi- cara seperti itu justru akan membuat mobil oleng dan terguling.

Bila mobil berhasil Anda kuasai, dan kecepatan berangsur menurun segeralah menepi ke tempat yang aman.

2. Radiator bocor

Gejala kebocoran radiator memang sulit diketahui. Umumnya, para pengemudi mengtehaui hal itu saat melaju kencang dan tiba-tiba muncul kepula asap dari balik kap mobil. Terkadang, gejala bisa diketahui saat timbul suara yang menyerupai suara seruling.

Menghadapi situasi seperti itu jangan panik. Upayakan untuk tetap tenang dan tetap konsentrasi mengendalikan mobil. Segeralah menepi dan matikan mesin mobil. Langkah selanjutnya buka kap mobil dan tunggu hingga mesin benar-benar dingin.

Setelah itu buka tutup radiator dan tuangkan cairan coolant atau air minum dalam kemasan sembari mencari bagian mana yang bocor. Bila sumber kebocoran telah ditemukan tamballah dengan lem radiator. Lem ini banyak tersedia di toko-toko onderdil.

Tunggu 20 – 30 menit untuk memastikan lem benar-benar merekat kuat, setelah itu tambahkan cairan hingga batas sesuai anjuran.

3. Mesin overheat

Akibat radiator bocor dan cairan habis mesin mengalami panas yang melebihi batas. Kondisi ini bisa mengakibatkan kendaraan mogok, bagian-bagian mesin melenting, bahkan mobil bisa terbakar. Namun, jangan panik bila menemui gejala mesin mulai memanas.

Segeralah mengarahkan mobil ke tepi jalan dan langsung matikan mesin dan langsung buka kap mobil. Tetapi ingat, jangan langsung membuka tutup radiator karena sisa cairan yang bersuhu lebih dari 100 derajat Celsius bisa muncrat tiba-tiba. Tunggulah 20 – 30 menit.

Setelah itu isilah radiator dengan cairan coolant atau air minum dalam kemasan sesuai dengan takaran atau ukuran yang dianjurkan dalam kondisi mesin dihidupkan. Pada saat bersamaan amati apakah cairan radiator kurang, bila ya segera tambahi, tetapi jangan melebihi batas maksimal.

4. Sekring lampu putus

Bila lampu tiba-tiba padam karena sekring putus, segeralah menepi. Tindakan selanjutnya, lepas terminal lampu. Kemudian sambung terminal negatif lampu ke terminal negatif aki. Begitu pun dengan terminal plus lampu ke terminal plus aki.

Oleh karena itu sangat disarankan, sebelum Anda berangkat menjalani prosesi mudik sebaiknya membawa cadangan bohlam, kabel, serta perlatan pendukung seperti obeng, tes pen, cutter, isolasi, serta gunting.

5. Kaca dalam berembun

Perjalanan mudik kali ini, barangkali Anda akan ditemani guyuran hujan. Maklum saat ini cuaca memang sulit ditebak. Saat hujan mengguyur, anda mau tak mau harus menutup kaca pintu mobil dan mengaktifkan peranti pendingin ruangan (AC). Pada saat seperti itu ada kemungkinan, tiba-tiba kaca depan berembun.

Tak usah risau bila hal itu terjadi. Bila anda membawa shampoo atau sabun colek, ambil sedikit dan letakkan di ujung lap yang telah dibasahi, tetapi jangan terlalu basah cukup lembab saja.

Setelah itu, oleskan pada bagian kaca yang berembun. Unsur kimia yang ada di shampoo atau sabun colek akan membantu menjernihkan kembali kaca mobil anda setelah bereaksi dengan udara yang disemburkan AC.

6. Saat wiper tak berfungsi

Tindakan seperti nomor 5, juga bisa Anda lakukan saat wiper atau karet penghapus air tidak berfungsi. Caranya hampir sama, tetapi sabun atau shampoo oleskan di kaca luar dengan arah melintang dari kiri ke kanan atau sebaliknya di bagian atas kaca.

Unsur kimia di sabun atau shampo, akan menggelincirkan air yang mengguyur kaca. Sehingga pandangan anda tidak akan terganggu. Karena itu, bawa sabun colek atau shampo untuk melengkapi perlengkapan mudik anda.

Itulah tips ringan yang bisa anda lakukan saat menghadapi kondisi darurat di tengah perjalanan mudik ke kampung halaman.

Senin, 06 September 2010

Pertamina Cek Ulang Kandungan Sulfur di 10 SPBU

Pertamina Cek Ulang Kandungan Sulfur di 10 SPBU

Jakarta - General Motors menemukan adanya kandungan belerang atau sulfur berlebihan di 10 SPBU PT Pertamina di Jakarta. Pertamina pun akan mengecek ulang kandungan sulfur di SPBU yang sama.

Hal tersebut disampaikan Vice President Corporate Communication PT Pertamina M. Harun kepada detikOto, Senin (6/9/2010).

"Kita mengantisipasi temuan ini, kita akan uji kembali, kita akan uji di tempat kita dan kita uji di Core Lab," ujarnya dalam sambungan telepon.

Pengecekan kandungan Premium di dua laboratorium yang berbeda menurut Harun untuk mengetahui berapa perbedaan atau deviasi hasil penelitian kandungan Premium.

Pertamina, lanjut Harun, hari ini langsung mengambil sampel di 10 SPBU yang diteliti oleh GM.

Harun menuturkan sebelumnya Pertamina sendiri sudah mengetes kandungan Premium di 10 SPBU itu pada bulan Juli 2010 lalu berbarengan dengan pengujian Premium oleh GM.

Namun dari hasil pengecekan Pertamina, kandungan sulfur di 10 SPBU itu masih dalam batas normal.

"Dulu ketika dites di laboratorium Pertamina hasilnya, 0,035-0,045 % wt. Masih aman," ujarnya.

Menurut Harun perbedaan hasil analisis antara Pertamina dan GM dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain cara pengambilan sampel, metode analisis laboratorium dan yang paling penting adalah apakah untuk parameter yang diuji, laboratoriumnya telah terakreditasi atau belum.

"Karena Pertamina melakukan pemeriksaan di laboratorium yang sudah terakreditasi untuk parameter yang diuji termasuk untuk tes kandungan sulfur dan RON/oktan number," ujarnya.

Menyusul adanya temuan GM itulah, Pertamina kembali akan mengecek ulang Premium di 10 SPBU tersebut. "Hari ini langsung ambil sampel, Mudah-mudahan dalam beberapa hari ini keluar hasilnya," ujarnya.

Sebelumnya produsen mobil General Motors pada bulan Juli 2010 lalu melakukan uji terhadap sampel Premium di 10 SPBU di Jakarta. Hasilnya cukup mencengangkan, seluruh sampel Premium memiliki kadar sulfur atau belerang di ambang batas.

Premium produksi Pertamina dibuktikan memiliki kadar sulfur yang kelewat tinggi, lebih tinggi dari batas yang ditentukan yakni maksimal pada 0,05 % wt, yang tertuang dalam aturan Dirjen Migas 3674K/24/DJM/2006.

Dari sampel Premium yang diambil di SPBU daerah Kebon Nanas ditemukan kandungan sulfur hingga 0,0631 % wt sementara di daerah Mampang ditemukan kadar sulfur sebesar 0,0629 % wt.

Selain di kedua tempat tadi, sampel juga diambil di daerah Cakung, Klender, Ciganjur, Bekasi Timur dan Narogong. Bensin di semua tempat ini diketahui memiliki kandungan sulfur yang sedikit di atas ketentuan yang berlaku.

Nah, yang paling tinggi kandungan sulfurnya ternyata ada di SPBU yang khusus melayani angkutan umum seperti taksi Taxiku dan Cipaganti.

Dari 3 sampel yang diambil di 3 SPBU khusus itu ditemukan kandungan sulfur yang lebih tinggi lagi yakni di sekitar angka 0,8 % wt.

Kita tunggu saja hasil dari Pertamina..

Minggu, 05 September 2010

Tips Mengemudi di Tengah Guyuran Hujan Saat Mudik

Tips Mengemudi di Tengah Guyuran Hujan Saat Mudik

TEMPO Interaktif,Anda bersiap untuk melakukan perjalanan mudik dengan kendaraan pribadi? Bersiaplah dengan berbagai kemungkinan : mengemudi di saat cuaca kering dan basah. Pasalnya, saat ini kondisi cuaca tak menentu. Langit cerah dan sinar matahari terik, tiba-tiba berganti mendung dan hujan.

Lantas, apa saja yang harus dilakukan agar kegiatan mengemudi tetap aman, nyaman dan lancar? “Kondisi mesin dan komponen penunjang keselamatan serta keamanan yang prima, maupun cara yang mengemudi yang benar adalah kunci utama,” tutur Abdul Wahid, Kepala Mekanik Auto Mekanika, Parigi, Bintaro, Ahad (5/9).

Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum perjalanan mudik dimulai, diantaranya:

1. Pastikan kondisi ban
Satu hal yang harus dipastikan sebelum melakukan perjalanan adalah tekanan ban, apakah sudah sesuai dengan yang dianjurkan pabrikan? Ban yang kurang agin selain menyebabkan beban semakin berat juga menyebabkan mobil tidak lincah diajak bermanuver.
Anda juga wajib mengecek kondisi ukiran atau kedalaman tapak ban. Pasalnya, tapak ban yang baik mencegah mobil tergelincir atau slip terlebih di saat kondisi jalanan basah.
Peranti lain yang wajib mendapat perhatian adalah rem. Pengecekan di bengkel, tentunya bukan dalam kondisi basah, sehingga kondisi bisa berbeda di saat kondisi hujan.

2. Jangan mengebut
Saat air hujan tumpah dari langit dan mengalir ke jalanan banyak sekali mengangkut kotoran dan lumpur. Tak ayal jalanan pun menjadi licin dan kendaraan mudah tergelincir.
Menghadapi kondisi ini, kemudikan mobil dengan kecepatan rendah. Pasalnya di lintasan berair – terlebih campur lumpur – cengkeraman karet ban terhadap permukaan jalan juga berkurang.
Meski mobil anda telah dilengkapi fitur canggih yang bisa menyesuaikan kemampuan rem serta traksi ban dengan kondisi lintasan berair, sebaiknya jangan spekulasi.
“Dengan berjalan perlahan-lahan, maka anda akan lebih mudah menyesuaikan dengan perubahan cuaca, terutama untuk mendapatkan daya cengkeram roda lebih baik,” tutur Wahid.

3. Menghindari aliran air deras
Aliran air hujan yang deras, bisa saja jauh lebih kuat ketimbang laju mobil anda. Sehingga, gelontoran air seolah mengangkat ban mobil dari permukaan lintasan dan mengarahkan mobil ke jalur lain.

Menghadapi situasi ini, jangan langsung menginjak rem mendadak, karena mobil bisa tergelincir. Sebagai gantinya kurangi gas secara perlahan. “Bila harus menginjak rem lakukan dengan cara seperti memompa dan ulangi beberapa kali secara perlahan-lahan,” saran Wahid.
Namun, bila mobil anda telah dilengkapi dengan peranti Antilock Braking System (ABS), injak pedal rem seperti biasa dan jangan panik. Pasalnya, di saat menghadapi kondisi seperti itu, computer mobil anda secara otomatis akan melakukan mimic action.

4. Ikuti kendaraan di depan anda
Saat air menggenangi jalanan tentu akan membuat kita kesulitan melihat kondisi jalan di depan anda. Apakah berlubang, ada halangan, atau genangan air yang sulit kita perkirakan. Karena itulah, cara yang paling aman adalah melihat dan mengikuti kendaraan yang ada di depan.

5. Jaga jarak dengan kendaraan di depan
Saat hujan segala kemungkinan bisa terjadi. Mobil mogok, tergelincir, dan lain-lain. Karena itulah, sebaiknya anda menjaga jarak dengan kendaraan di depan. Jagalah jarak setidaknya dua mobil sehingga terdapat raung yang cukup bila terjadi pengereman mendadak atau risiko lainnya.

6. Menyalakan lampu
Bila kondisi huajn benar-benar lebat sebaiknya menyalakan lampu, sehingga kendaraan anda bisa terlihat oleh pengemudi lain baik dari arah berlawanan maupun searah. Jangan menggunakan lampu darurat (hazard lamp) karena akan membingungkan pengemudi lain di saat anda ingin berbelok. Mereka tidak mengetahui mana lampu sein dan mana lampu darurat.

7. Jangan lupakan kondisi wiper
Meski terlihat sepele, kadang wiper dilupakan. Pastikan karet wiper masih bagus. Guyuran air hujan atau semprotan air hujan di tanah yang disemprotkan mobil lain akan mengotori kaca. Hal itu akan menggangu pandangan dan ksentrasi.
Jangan lupa campur air di tabung air yang akan disemprotkan ke kaca dengan cairan pembersih. Bila tidak ada, anda bisa menggunakan sabun colek. Oleskan sabun membentuk garis melintang dari kiri ke kanan di bagian kaca atas.
Unsur kimia sabun itu akan membuat air hujan jatuh tergilincir. Walhasil anda juga terhindar dari kaca buram.

Itulah beberapa hal yang perlu anda perhatikan di saat mengemudi di tengah hujan guyuran hujan. Selamat menempuh perjalanan, semoga selamat sampai tujuan.

Kamis, 02 September 2010

Ingin Mobil Irit Bahan Bakar Saat Mudik? Perhatikan Cara Ini

Ingin Mobil Irit Bahan Bakar Saat Mudik? Perhatikan Cara Ini

TEMPO Interaktif,Pemudik dengan menggunakan mobil pribadi pada lebaran kali ini diperkirakan mencapai 13,6 juta mobil. Bisa dibayangkan seperti apa kondisi jalanan di saat mudik nanti. Jalanan macet, sudah pasti.

Kondisi seperti itu tentu saja akan membawa dampak terhadap konsumsi bahan bakar mobil anda. Terlebih bila cara berkendara dan kondisi mesin mobil tidak mendukung usaha untuk menghemat bahan bakar.

“Karena gaya berkendara yang salah, kondisi mesin yang menyebabkan proses pembakaran tidak sempurna, dan beban yang disangga mobil melebihi ambang batas merupakan penyebab borosnya konsumsi bahan bakar,” ungkap Glori Hervianto, pebalap yang juga instruktur safety riding di sebuah perusahaan ban di tanah air kepada Tempo di Jakarta, Rabu (1/9) malam.

Glori menyebut ada empat hal yang wajib diperhatikan oleh calon pemudik yang menggunakan mobil sebelum menjalani prosesi kegiatan tahunan itu, agar mobil yang digunakan irit bahan bakar.

1. Jangan menghentak gas

Baik di jalanan macet maupun di saat jalanan lengang sebaiknya jangan menginjak pedal gas dengan menghentak bila ingin menambas kecepatan mobil. Pasalnya, di saat gas dihentak maka bahan bakar yang dihisap dan masuk ke ruang bakar juga semakin banyak.

“Padahal, putaran mesin belum tinggi. Walhasil, tidak semua bahan bakar yang masuk itu terbakar atau terbuang percuima. Ini tentu pemborosan,” terang Glori.

2. Sesuaikan posisi gigi dengan putaran mesin

Hal lain yang patut diingat agar mobil tetap irit bahan bakar adalah, sesuaikan posisi gigi dengan putaran mesin. Jangan memposisikan gigi di tingkat tinggi di saat putaran mesin rendah. Sebab, dengan posisi gigi tinggi di saat putaran mesin rendah sama halnya memaksa mesin untuk mendorong beban yang lebih berat.

Bila hal itu terjadi maka tenaga yang butuhkan mesin juga semakin besar. Sementara untuk menghasilkan tenaga juga dibutuhkan bahan bakar lebih banyak. Sebaiknya rpm sesuai dengan spesifikasi kendaraan. “Dan untuk mengetahui berapa rpm masing-masing kendaraan lihat buku manual atau di brosur kendaraan. Disitu selalu dicantumkan berapa torsi maksimum dalam rpm,” terang pria yang beberapa kali memenangi reli nasional itu.

3. Ikuti gaya elang terbang

Cara berkendara yang hemat bahan bakar adalah dengan meniru gaya elang di saat terbang. Seperti diketahui, elang yang terbang hanya beberapa kali saja mengibaskan sayapnya untuk mengayuh langkah maju. Setelah itu, burung ini hanya mengepakkan sayap dan mendiamkan sayap untuk tetap maju.

“Cara seperti itu bisa ditiru untuk menghemat sedotan bahan bakar ke ruang bakar. Caranya, di saat mobil melaju di jalanan yang sedikit menurun lepaskan pedal gas dan injak pedal kopling, sehingga mobil tetap melaju kencang,” ujar Glori.

4. Periksa emisi gas buang

Langkah ini dibutuhkan untuk memastikan apakah di mesin banyak kandungan hidrokarbon (HC) serta gas karbonmonoksida (CO). Bila kandungan kedua unsure itu tinggi, maka bisa dipastikan proses pembakaran di ruang bakar tidak berjalan sempurna. Banyak bahan bakar yang dihisap ke ruang itu yang terbuang percuma.

Sehingga, konsumsi bahan bakar pun melebihi dari takaran yang seharusnya saat mesin mobil normal. Cara mengatasi hal ini adalah, dengan membersihkan mesin dari unsure itu dan mau tidak mau anda harus melakukan turun mesin.

5. Jangan membawa beban melebihi anjuran

Setiap mobil dirancang dengan memperhitungkan kapasitas atau kemampuan menyangga beban tertentu. Sehingga bila beban yang diangkut melebihi kapasitas yang seharusnya, maka tenaga yang dibutuhkan mobil juga berlipat. Akibatnya, bahan bakar yang digunakan untuk menghasilkan tenaga juga lebih besar.

Selain itu, bila anda ingin membawa barang bawaan dan ditempatkan diatap, sebisa mungkin barang bawaan itu tidak berpengaruh banyak terhadap aspek aerodinamika mobil. Sebab, penempatan barang yang tidak tepat akan menahan terpaan angin dan menjadikan beban yang disangga mobil semakin berat.

Bila anda ingin menggunakan arak atap atau roof rack buatan pabrik, maka pastikan bentuk dan ukuran peranti itu tidak mengurangi sifat aerodinamis.

6. Periksa tekanan angin ban

Faktor lain yang juga turut menyebabkan mobil boros bahan bakar adalah tekanan angin ban yang kurang dari ukuran yang disarankan pabrikan. Selain menyebabkan mobil berat melaju, tekanan angin yang kurang juga berpotensi menyebabkan ban pecah dan kecelakaan.

“Untuk menambah tekanan angin ban sebaiknya dilebihi sedikit antara 2 – 3 psi dari anjuran. Jangan lebih dari itu, karena bila terlalu keras justeru ban akan membal dan menyebabkan mobil tidak stabil saat digeber,” papar Glori.

Itulah beberapa tips untuk menghemat bahan bakar di kala menjalani prosesi mudik menuju kampung halaman.