Lincahnya Brio memang dibuat untuk kondisi jalan kota. Mobil hatcback yang diproduksi di Thailand ini bakal datang ke Indonesia, "Kemungkinan besar pertengahan 2012," bilang Tomoki Uchida, President Director PT Honda Prospect Motor, saat bersama autobildindonesia.com berkunjung ke Honda Wako Giken (HWG), Saitama, Jepang.
"Tadinya memang direncanakan awal tahun. Tapi mengingat bencana banjir di Thailand, akhirnya kedatangan ke Indonesia pun disesuaikan," timpal Jonfis Fandy, Director Marketing and After Sales Service PT Honda Prospect Motor yang turut mendampingi rombongan.
Di Twin Ring (Tsuin Rinku), Brio menjadi salah satu produk Honda terbaru dari 22 tipe yang dicoba. Melihat bentuknya, Brio yang memiliki panjang 3.610 mm, lebar 1.680 mm dan tinggi 1.485 mm (versi Thailand) ini memang terlihat kompak dan gesit. Mesinnya 1.200 cc berkode L4 SOHC i-VTEC yang menghasilkan 90 dk didukung torsi 110 Nm. Dapur pacu ini mampu mencapai 20.4 km untuk 1 liter untuk yang transmisinya CVT (data test Honda Motor Co., Ltd.
Secara desain, Brio menganut konsep Metro Max Packaging yang memiliki prinsip mengangkut maksimum dengan mesin minimum. Tentu saja berhubungan dengan irit bahan bakar dan emisi gas buang rendah. Prinsip ini sangat berhubungan dengan tema besar Honda yang salah satunya adalah menyelamatkan bumi ini.Desain exterior menurut Akihiko Ohashi, Brio Design Project Leader and Exterior Design, "Merupakan penggabungan dua segitiga (double triangle form)." Dari situ lahirlah hatchback yang di Indonesia bakal bersaing dengan Nissan March, Suzuki Splash, KIA Picanto dan Chevrolet Spark itu.
Melihat sekilas garis desain Brio dari belakang, mengingatkan kami dengan Honda Civic Wonder hatchback yang dilansir tahun 1984. Dari samping, bagian belakang itu memiliki bentuk rata dan seluruh pintu bagasi belakangya menggunakan full kaca. "Sudah dipikirkan jika terjadi tabrak belakang. Ketinggian bumper belakang mampu melindungi bagian bagasi dan penumpang. Sudah lolos standar uji Honda," jelas Ohashi.
Saat uji coba, kesan pertama tampilan luar, desain terkesan mendukung kelincahan dan bergaris masa kini. Sementara saat diuji coba, mesin 1.200 ccnya memang terasa cukup untuk lalu lintas di Indonesia. Dan karakter transmisi CVT-nya pun mendukung kelincahan Brio. "Mobil ini akan menyasar usia muda dan segmen di bawah Honda Jazz," kata Jonfis. Harganya Pak Jonfis? "Wah belum dihitung," kata pria yang sedang menanti kelahiran anak ketiga ini.
Penulis : Soni Riharto
Sumber : www.autobildindonesia.com
0 komentar
Posting Komentar