JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus rontoknya pompa bensin (fuel pump) masih terus bergulir. Korbannya, ada dari dua sisi yang berbeda. Pertama, dari kalangan pengusaha taksi yang jumlahnya tidak sedikit, bisa sampai ribuan.
Armada taksi ini memang paling gencar pemberitaannya. Pasalnya, mereka berada dalam unit usaha yang dikandangkan. Sehingga pemantauannya begitu gampang.
Korban kedua, pemilik kendaraan pribadi yang pemberitaannya tidak sehebat taksi karena korbannya terpencar. Uniknya, ketika ditanyakan kepada ATPM, tak ada yang berani membuat pernyataan tegas kalau produk mereka sudah ada yang terkena. Kalau ada, tapi jumlahnya diciutkan.
Tampaknya, para ATPM menyerahkan kasus ini kepada organisasinya Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan bermotor Indonesia) mulai bergerak dan mengumpulkan berbagai bukti, laporan, dan lainnya terkait masalah ini.
"Mau tak mau kita harus mulai ambil tindakan. Sekarang kita berusaha mengumpulkan laporan dari ATPM di bawah naungan Gaikindo," ujar Freddy Soetrisno, Sekertaris Jenderal Gaikindo di IIMS, Kemayoran, Jakarta Pusat, kemarin.
Freddy menegaskan, Gaikindo belum akan mengambil langkah apapun sebelum memperoleh bukti yang kongkret. Dari bukti ini baru akan ditentukan langkah strategis apa selanjutnya yang akan ditempuh.
"Ini bukan masalah mudah, kita harus benar hati-hati dan tak boleh gegabah. Dalam dua minggu saya berharap sudah ada hasilnya," beber Freddy.
Seperti diketahui, ribuan mobil mulai dari armada taksi sampai pribadi mengalami kerusakan fuel pump di Ibukota Jakarta. Kondisi ini disinyalir ada hubungannya dengan kualitas bahan bakar yang diasup unit.
Armada taksi ini memang paling gencar pemberitaannya. Pasalnya, mereka berada dalam unit usaha yang dikandangkan. Sehingga pemantauannya begitu gampang.
Korban kedua, pemilik kendaraan pribadi yang pemberitaannya tidak sehebat taksi karena korbannya terpencar. Uniknya, ketika ditanyakan kepada ATPM, tak ada yang berani membuat pernyataan tegas kalau produk mereka sudah ada yang terkena. Kalau ada, tapi jumlahnya diciutkan.
Tampaknya, para ATPM menyerahkan kasus ini kepada organisasinya Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan bermotor Indonesia) mulai bergerak dan mengumpulkan berbagai bukti, laporan, dan lainnya terkait masalah ini.
"Mau tak mau kita harus mulai ambil tindakan. Sekarang kita berusaha mengumpulkan laporan dari ATPM di bawah naungan Gaikindo," ujar Freddy Soetrisno, Sekertaris Jenderal Gaikindo di IIMS, Kemayoran, Jakarta Pusat, kemarin.
Freddy menegaskan, Gaikindo belum akan mengambil langkah apapun sebelum memperoleh bukti yang kongkret. Dari bukti ini baru akan ditentukan langkah strategis apa selanjutnya yang akan ditempuh.
"Ini bukan masalah mudah, kita harus benar hati-hati dan tak boleh gegabah. Dalam dua minggu saya berharap sudah ada hasilnya," beber Freddy.
Seperti diketahui, ribuan mobil mulai dari armada taksi sampai pribadi mengalami kerusakan fuel pump di Ibukota Jakarta. Kondisi ini disinyalir ada hubungannya dengan kualitas bahan bakar yang diasup unit.
0 komentar
Posting Komentar