Bagi anda yang belum tahu tentang perbedaan bensin premium, pertamax dan pertamax plus, berikut ini gambaran umumnya. Pertamax adalah bahan bakar minyak andalan Pertamina. Pertamax biasanya digunakan untuk kenderaan high-end atau tahun tinggi. Pertamax pertama kali diluncurkan pada tahun 1999 sebagai pengganti Premix 98 karena unsur MTBE yang berbahaya bagi lingkungan. Unsur MTBE mengakibatkan pencemaran air tanah di Texas, Amerika Serikat.
Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat dan Kanada; di Indonesia biasa disebut bensin) adalah cairan campuran yang berasal dari minyak bumi dan sebagian besar tersusun dari hidrokarbon serta digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin pembakaran dalam. Istilah gasoline banyak digunakan dalam industri minyak, bahkan dalam perusahaan bukan Amerika. Kadangkala istilah mogas (kependekan dari motor gasoline, digunakan mobil) digunakan untuk membedakannya dengan avgas, gasoline yang digunakan oleh pesawat terbang ringan. Karena merupakan campuran berbagai bahan, daya bakar bensin berbeda-beda menurut komposisinya. Ukuran daya bakar ini dapat dilihat dari bilangan oktan setiap campuran. Di Indonesia, bensin diperdagangkan dalam dua kelompok besar: campuran standar, disebut premium, dan bensin super.
Oktan adalah angka yang menunjukkan berapa besar tekanan maksimum yang bisa diberikan di dalam mesin sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran bensin dan udara (berbentuk gas) bisa terbakar sendiri secara spontan sebelum terkena percikan api dari busi. Jadi, semakin tinggi angka oktannya, semakin lama bensin itu terbakar spontan. Pembakaran spontan ini menimbulkan ketukan di dalam mesin yang biasa disebut gejala ngelitik atau knocking. Pembakaran spontan ini sebisa mungkin dihindari dengan angka oktan yang tinggi. Jika masih menggunakan premium yang beroktan 88, maka mesin akan ngelitik atau knocking.
Tips untuk memilih BBM yang baik untuk kendaraan kita adalah penggunaan angka oktan yang harus sesuai dengan tekanan kompresi kendaraan kita. Semakin tinggi kompresinya maka sebaiknya menggunakan BBM berangka oktan tinggi. Untuk kendaraan berkompresi dibawah 9:1 masih dapat menggunakan premium namun untuk kendaraan dengan kompresi 9,1:1 sampai 10:1 sebaiknya menggunakan pertamax atau sejenisnya dan kendaraan dengan kompresi 10,1 keatas sebaiknya menggunakan pertamax plus atau sejenisnya. Apabila penggunaan kadar oktan tidak sesuai maka dapat menyebabkan piston menjadi bolong contohnya jika mobil keluaran tahun 2000 menggunakan oktan 88? Yang jelas piston menjadi bolong.
Bensin oktan 92 dikenal dengan nama Pertamax (produksi Pertamina), Super (produksi Shell), dan Primax (produksi Petronas). Sedangkan bensin oktan 95 biasa disebut Pertamax Plus (Pertamina), Super Extra (Shell), dan Primax95 (Petronas). Biasanya angka oktan rekomendasi pabrik ini dicantumkan dalam buku manual maupun di dekat tutup tangki bensin mobil.
Struktur bensin yang baik adalah dengan komposisi n-heptana 0% dan iso-oktana 100%, n-heptana adalah rantai karbon lurus sedangakn iso-oktana adalah rantai karbon bercabang. Apabila struktur suatu BBM lebih banyak rantai bercabangnya maka bensin tersebut lebih sulit untuk terbakar dan dikategorikan dalam bensin bermutu baik sebaliknya bila komposisinya lebih banyak rantai karbon lurusnya maka bensin tersebut bermutu kurang baik.
Ciri fisik:
* Premium warna kuning
* Pertamax warna biru
* PertamaxPlus warna merah
Perbandingan Angka Oktan dan Kompresi Pertamax dan Premium :
* Pertamax Plus, Oktan= 95, Kompresi= 10:1 – 11:1
* Pertamax, Oktan= 92, Kompresi= 9:1 – 10:1
* Premium, Oktan= 82, Kompresi= 7:1 – 9:1
Perbedaan pertamax dengan premium bagi performa mesin motor:
Motor dengan spesifikasi bahan bakar Pertamax jika menggunakan Premium » performa mesin + umur pakai mesin menurun.
Motor dengan spesifikasi bahan bakar Premium jika menggunakan Pertamax » tidak berpengaruh besar pada performa motor.
Bila kedua jenis bahan bakar tersebut dipakai tidak sesuai dengan spesifikasi bahan bakar yang dibutuhkan mesin maka performa menjadi menurun. Hal itu berpengaruh terhadap emisi gas buang dihasilkan yang tentunya juga berpengaruh terhadap lingkungan.
Penggunaan Pertamax lebih irit meski beban yang diangkut motor berat. Sebab tidak ada detonasi dan menghasilkan tenaga yang besar. Beda dengan pemakaian Premium. Gas harus dipelintir dahulu sehingga lebih boros.
Perbedaan lainnya ada pada bau Pertamax yang lebih tajam lantaran menggunakan trik aromatic. Enggak hanya itu Pertamax juga lebih cepat menguap dibanding premium. Jika disulut api Pertamax akan lebih cepat menyambar ketimbang premium. Tapi jika dalam ruang bakar, Premium justru lebih mudah meledak (autoignition) dibanding Pertamax.
Sebenarnya penggunaan jenis bahan bakar apa pun harus disesuaikan dengan kebutuhan mesin agar didapat hasil yang optimal, efektif dan efesien.
Semoga bermanfaat...
Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat dan Kanada; di Indonesia biasa disebut bensin) adalah cairan campuran yang berasal dari minyak bumi dan sebagian besar tersusun dari hidrokarbon serta digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin pembakaran dalam. Istilah gasoline banyak digunakan dalam industri minyak, bahkan dalam perusahaan bukan Amerika. Kadangkala istilah mogas (kependekan dari motor gasoline, digunakan mobil) digunakan untuk membedakannya dengan avgas, gasoline yang digunakan oleh pesawat terbang ringan. Karena merupakan campuran berbagai bahan, daya bakar bensin berbeda-beda menurut komposisinya. Ukuran daya bakar ini dapat dilihat dari bilangan oktan setiap campuran. Di Indonesia, bensin diperdagangkan dalam dua kelompok besar: campuran standar, disebut premium, dan bensin super.
Oktan adalah angka yang menunjukkan berapa besar tekanan maksimum yang bisa diberikan di dalam mesin sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran bensin dan udara (berbentuk gas) bisa terbakar sendiri secara spontan sebelum terkena percikan api dari busi. Jadi, semakin tinggi angka oktannya, semakin lama bensin itu terbakar spontan. Pembakaran spontan ini menimbulkan ketukan di dalam mesin yang biasa disebut gejala ngelitik atau knocking. Pembakaran spontan ini sebisa mungkin dihindari dengan angka oktan yang tinggi. Jika masih menggunakan premium yang beroktan 88, maka mesin akan ngelitik atau knocking.
Tips untuk memilih BBM yang baik untuk kendaraan kita adalah penggunaan angka oktan yang harus sesuai dengan tekanan kompresi kendaraan kita. Semakin tinggi kompresinya maka sebaiknya menggunakan BBM berangka oktan tinggi. Untuk kendaraan berkompresi dibawah 9:1 masih dapat menggunakan premium namun untuk kendaraan dengan kompresi 9,1:1 sampai 10:1 sebaiknya menggunakan pertamax atau sejenisnya dan kendaraan dengan kompresi 10,1 keatas sebaiknya menggunakan pertamax plus atau sejenisnya. Apabila penggunaan kadar oktan tidak sesuai maka dapat menyebabkan piston menjadi bolong contohnya jika mobil keluaran tahun 2000 menggunakan oktan 88? Yang jelas piston menjadi bolong.
Bensin oktan 92 dikenal dengan nama Pertamax (produksi Pertamina), Super (produksi Shell), dan Primax (produksi Petronas). Sedangkan bensin oktan 95 biasa disebut Pertamax Plus (Pertamina), Super Extra (Shell), dan Primax95 (Petronas). Biasanya angka oktan rekomendasi pabrik ini dicantumkan dalam buku manual maupun di dekat tutup tangki bensin mobil.
Struktur bensin yang baik adalah dengan komposisi n-heptana 0% dan iso-oktana 100%, n-heptana adalah rantai karbon lurus sedangakn iso-oktana adalah rantai karbon bercabang. Apabila struktur suatu BBM lebih banyak rantai bercabangnya maka bensin tersebut lebih sulit untuk terbakar dan dikategorikan dalam bensin bermutu baik sebaliknya bila komposisinya lebih banyak rantai karbon lurusnya maka bensin tersebut bermutu kurang baik.
Ciri fisik:
* Premium warna kuning
* Pertamax warna biru
* PertamaxPlus warna merah
Perbandingan Angka Oktan dan Kompresi Pertamax dan Premium :
* Pertamax Plus, Oktan= 95, Kompresi= 10:1 – 11:1
* Pertamax, Oktan= 92, Kompresi= 9:1 – 10:1
* Premium, Oktan= 82, Kompresi= 7:1 – 9:1
Perbedaan pertamax dengan premium bagi performa mesin motor:
Motor dengan spesifikasi bahan bakar Pertamax jika menggunakan Premium » performa mesin + umur pakai mesin menurun.
Motor dengan spesifikasi bahan bakar Premium jika menggunakan Pertamax » tidak berpengaruh besar pada performa motor.
Bila kedua jenis bahan bakar tersebut dipakai tidak sesuai dengan spesifikasi bahan bakar yang dibutuhkan mesin maka performa menjadi menurun. Hal itu berpengaruh terhadap emisi gas buang dihasilkan yang tentunya juga berpengaruh terhadap lingkungan.
Penggunaan Pertamax lebih irit meski beban yang diangkut motor berat. Sebab tidak ada detonasi dan menghasilkan tenaga yang besar. Beda dengan pemakaian Premium. Gas harus dipelintir dahulu sehingga lebih boros.
Perbedaan lainnya ada pada bau Pertamax yang lebih tajam lantaran menggunakan trik aromatic. Enggak hanya itu Pertamax juga lebih cepat menguap dibanding premium. Jika disulut api Pertamax akan lebih cepat menyambar ketimbang premium. Tapi jika dalam ruang bakar, Premium justru lebih mudah meledak (autoignition) dibanding Pertamax.
Sebenarnya penggunaan jenis bahan bakar apa pun harus disesuaikan dengan kebutuhan mesin agar didapat hasil yang optimal, efektif dan efesien.
Semoga bermanfaat...
0 komentar
Posting Komentar