Terkadang Anda sedikit heran pada saat mengetahui kondIsi fisik kembang ban mobil Anda habis dan aus secara tidak merata. Ada yang aus bagian dalamnya atau luarnya. Kenapa bisa begitu ya??
Mari saya jelaskan beberapa faktor biang penyebab ban gundul dan aus secara tidak merata yaitu :
1. Ukuran tekanan angin ban mobil sering diabaikan.
Terutama bila tekanan anginnya dibawah ukuran standarnya. Dampaknya kerja dinding ban lebih berat dan mengakibatkan defleksi yang berlebihan.
Tak cuma itu, membuat serat baja di dalam lapisan ban menjadi cepat putus dan ban menjadi meletus.
Jika tekanan angin kurang, tambahkan tekanan angin mobil Anda. Dan sebaiknya pengisian angin dilakukan saat ban dalam kondisi dingin seperti dipagi hari atau malam hari.
Untuk melihat ukuran, biasanya tertera di pintu samping atau lihat dibuku manual panduan.
Sebaliknya, jika tekanan angin terlalu keras dapat mengurangi daya cengkeraman ban. Akan lebih berbahaya saat kondisi jalan yang licin, saat hujan atau melindas ceceran oli yang tumpah diaspal jalan raya.
2. Pecahan benda seperti batu, pecahan kaca atau mur, baut, pelat kerap terselip di sela kembangan ban.
Ketika roda berputar, ban seperti dipalu berulang-ulang. Bukan tidak mungkin, seperti baut yang menempel cukup lama bisa menggembosi ban. Nah, ketika jalan terdengar bunyi, tik..tik..tik..tik, tandanya ada benda di ban dan cepat lepaskan.
3. Toe In atau Toe Out Arah roda tidak searah secara horizontal baik ke dalam (in) maupun ke luar (out).
Akibatnya, telapak ban bagian dalam (Toe in) atau luar (toe out) akan tergerus lebih cepat. Lakukan spooring dan balancing agar roda berputar di Aspal berpijak secara merata.
4. Sudut Camber Negatif/Positif Kerusakan tie-rod, as roda atau bearing bisa berujung tidak serahnya roda secara vertikal (camber).
Bisa camber negatif atau positif. Akibatnya seperti kasus toe in/out, telapak ban cepat rusak, bisa bagian dalam (negatif), bisa juga luar (positif). Segeralah lakukan spooring dan balancing.
5. Pengereman dan Akselerasi Kasar saat mengendarai mobil.
Yang belum dilengkapi ABS mengerem secara kasar, membuat kembang ban habis tidak merata.
Apalagi sampai melakukan pengereman secara ekstrem, menyebabkan benang serat ban menjadi putus.
Dan ketika melaju pelan akan terasa ban seperti benjol, tentunya kenyamanan berkendara menjadi terganggu.
6. Pelek tidak sesuai ukuran dengan ban.
Seperti memakai celana, paling enak jika ukurannya pas kan. Pelek dan ban juga demikian. Bila tidak sesuai, misal ban dipasang pada pelek yang ukurannya satu atau dua kali lebih besar dari pelek standar ban itu, jelas kerja dinding ban menjadi lebih berat. Pasalnya, sudut dinding ban menyempit dan mudah retak, pecah, atau benjol.
7. Suspensi lemah dan tidak maksimalnya.
Kerja komponen suspensi, seperti sokbreker dan per membuat telapak ban menjadi benjol-benjol.
Semisal sokbreker sudah mati, tentu per tidak mampu menahan dengan sendirian. Ayunan mobil yang kuat, akibat lemahnya suspensi membuat ban menahan beban tidak merata.
8. Mengemudi agresif tanpa disadari.
Cara mengemudi yang kasar mempercepat habisnya kembang ban. Kadang terkelupas yang disebabkan menabrak lubang atau benda-benda yang keras.
0 komentar
Posting Komentar