TEMPO Interaktif, Jakarta - Satu di antara beberapa bagian mobil yang kerap menjadi ukuran kenyamanan dan keamanan mobil adalah sistem suspensi. Maklum, bagian ini tidak saja menjadi titik tumpu antara roda dengan bobot mobil, tetapi juga bertugas meredam guncangan, getaran, bahkan meredam tingkat kebisingan di ruang kabin kendaraan.
“Selain itu, sistem suspensi juga berkaitan dengan keamanan mobil saat dikendarai. Shockbreaker yang lemah mengakibatkan bodi kendaraan limbung saat melaju. Kestabilan berkurang,” papar Rusdianto, pemilik bengkel Persada Sakti, Meruya Selatan, Jakarta Barat, Senin (27/12).
Suspensi sendiri terdiri dari beberapa bagian yaitu pegas atau per, shock absorber, bushing arm, tierod dan ball joint. Setiap bagian memiliki fungsi tersendiri namun saling berkiatan satu dengan yang lain.
Sehingga, bila satu diantara bagian tersebut rusak atau tidak berfungsi dan tidak segera diperbaiki maka akan mempengaruhi kinerja bagian lain. Walhasil, kerusakan pun merembet kemana-mana. Jika hal itu terjadi, bukan hanya performa mobil yang terganggu tetapi juga membutuhkan biaya yang tidak kecil.
Lantas apa fungsi masing-masing komponen? Bagaimana cara mengenali kondisi yang telah rusak? Bagaimana cara untuk merawat atau memperbaiki? Rusdianto berbagi tips untuk Anda:
1. Shockbreaker
Peranti ini bertugas untuk meredam guncangan di saat mobil melaju dan melibas berbagai kondisi lintasan. Shockbreaker yang terbuat dari baja itu bertugas membantu pegas atau per untuk menopang bobot mobil berikut muatan yang diangkutnya.
Komponen ini terbuat dari baja sehingga memiliki daya tahan dan kekuatan lebih. Namun shockbreaker akan aus seriring dengan waktu atau masa pemakaian serta penggunaan yang tidak tepat.
Bila sering menahan guncangan dengan beban berlebihan, daya tahan shockbreaker akan berkurang dan lemah. Bila hal itu terjadi, maka mobil akan terasa limbung saat dikendarai terutama saat melaju kencang.
Cara yang paling gampang untuk mengatasi hal ini adalah membeli shockbreaker satu set. Upayakan menghindari lintasan berlubang dengan diameter dan kedalaman yang bersar. Bila Anda terpaksa harus melewatinya, usahakan laju mobil sangat lambat.
Kebiasaan lain yang harus dihindari adalah, membawa muatan dengan berat yang berlebihan sesuai kapasitas mobil. Selain itu usahakan rajin membersihkan kotoran yang menempel di kisi-kisi karena akan mempercepat keausan piston shockreaker.
2. Bushing arm
Komponen ini berupa karet suspensi yang terletak di titik tumpu antara roda dan lengan pencengkeramnya. Bushing bertugas meredam getaran pada sambungan antar komponen suspensi dari logam tersebut.
Bila mobil kerap melibas jalanan berlubang atau jalanan rusak, beban yang ditopang peranti ini juga makin berat. Bila hal itu terjadi secara terus menerus dan dalam waktu lama, maka bushing akan cepat aus.
Kerusakkan pada bushing tidak hanya menyebabkan suara berisik tetapi juga mempengaruhi kenyamanan pengendalian mobil.
Cara untuk mencegah kerusakkan peranti itu adalah, hindari jalanan berlubang atau melibasnya dengan kecepatan tinggi. Upayakan agar tidak membawa beban terlalu berat.
3. Tierod dan Balljoint
Tierod, end tierod dan balljoint dibuat dari bahan logam memiliki fungsi meneruskan gaya belok dari kemudi ke roda-roda. Sedangkan balljoint berguna untuk menopang knuckle arm.
Bila peranti itu telah aus atau rusak akibat sebab-sebab lain, maka kenyamanan berkendara juga akan terganggu. Mobil sulit dikendalikan, bahkan bila dikendarai dalam kecepatan tinggi akan membahayakan karena kestabilan juga terganggu.
Lantaran itulah, pastikan komponen tersebut masih dalam kondisi bagus. Anda bisa melakukan pengecekan kondisi komponen ini di rumah. Caranya, dongkrak roda bagian depan dan mintalah bantuan orang lain untuk menahan kemudi agar roda tidak bergerak, lalu goyang-goyang roda kea arah dalam dan keluar secara bergantian beberapa kali.
Bila terasa oblak atau seperti ada guncangan tidak stabil berarti komponen tersebut bermasalah.
Cara lainnya, dengan mengamati bentuk atau ciri fisik komponen itu. Ketiganya dibuat dari logam sehingga bila Anda menemukan bagian komponen itu tidak halus atau ada bekas gesekan antar bahan dari logam berarti telah rusak.
Pencegahan agar komponen ini tidak cepat rusak adalah menghindari jalanan berlubang saat mobil melaju di kecepatan tinggi, hindari mengangkut beban berlebihan, serta membersihkan dari kotoran. Upayakan setiap kali mencuci mobil menyemprot bagian yang berkaitan dengan peranti tersebut dengan tekanan air tinggi.
4. Lakukan spooring balancing
Selain melakukan pencegahan dan perawatan komponen suspensi, satu hal yang juga harus Anda lakukan adalah melakukan spoooring balancing roda mobil.
Fungsi spooring dan balancing adalah menjaga kestabilan roda mobil. Bila roda stabil dan seimbang di keempat bagian maka beban yang harus disangga oleh komponen suspensi juga seimbang dan sesuai dengan porsinya. Bila hal itu terjadi, maka kemungkinan komponen bermasalah juga kecil.
Selain itu, dengan melakukan spooring dan balancing kenyamanan Anda berkendara juga terjaga.
“Selain itu, sistem suspensi juga berkaitan dengan keamanan mobil saat dikendarai. Shockbreaker yang lemah mengakibatkan bodi kendaraan limbung saat melaju. Kestabilan berkurang,” papar Rusdianto, pemilik bengkel Persada Sakti, Meruya Selatan, Jakarta Barat, Senin (27/12).
Suspensi sendiri terdiri dari beberapa bagian yaitu pegas atau per, shock absorber, bushing arm, tierod dan ball joint. Setiap bagian memiliki fungsi tersendiri namun saling berkiatan satu dengan yang lain.
Sehingga, bila satu diantara bagian tersebut rusak atau tidak berfungsi dan tidak segera diperbaiki maka akan mempengaruhi kinerja bagian lain. Walhasil, kerusakan pun merembet kemana-mana. Jika hal itu terjadi, bukan hanya performa mobil yang terganggu tetapi juga membutuhkan biaya yang tidak kecil.
Lantas apa fungsi masing-masing komponen? Bagaimana cara mengenali kondisi yang telah rusak? Bagaimana cara untuk merawat atau memperbaiki? Rusdianto berbagi tips untuk Anda:
1. Shockbreaker
Peranti ini bertugas untuk meredam guncangan di saat mobil melaju dan melibas berbagai kondisi lintasan. Shockbreaker yang terbuat dari baja itu bertugas membantu pegas atau per untuk menopang bobot mobil berikut muatan yang diangkutnya.
Komponen ini terbuat dari baja sehingga memiliki daya tahan dan kekuatan lebih. Namun shockbreaker akan aus seriring dengan waktu atau masa pemakaian serta penggunaan yang tidak tepat.
Bila sering menahan guncangan dengan beban berlebihan, daya tahan shockbreaker akan berkurang dan lemah. Bila hal itu terjadi, maka mobil akan terasa limbung saat dikendarai terutama saat melaju kencang.
Cara yang paling gampang untuk mengatasi hal ini adalah membeli shockbreaker satu set. Upayakan menghindari lintasan berlubang dengan diameter dan kedalaman yang bersar. Bila Anda terpaksa harus melewatinya, usahakan laju mobil sangat lambat.
Kebiasaan lain yang harus dihindari adalah, membawa muatan dengan berat yang berlebihan sesuai kapasitas mobil. Selain itu usahakan rajin membersihkan kotoran yang menempel di kisi-kisi karena akan mempercepat keausan piston shockreaker.
2. Bushing arm
Komponen ini berupa karet suspensi yang terletak di titik tumpu antara roda dan lengan pencengkeramnya. Bushing bertugas meredam getaran pada sambungan antar komponen suspensi dari logam tersebut.
Bila mobil kerap melibas jalanan berlubang atau jalanan rusak, beban yang ditopang peranti ini juga makin berat. Bila hal itu terjadi secara terus menerus dan dalam waktu lama, maka bushing akan cepat aus.
Kerusakkan pada bushing tidak hanya menyebabkan suara berisik tetapi juga mempengaruhi kenyamanan pengendalian mobil.
Cara untuk mencegah kerusakkan peranti itu adalah, hindari jalanan berlubang atau melibasnya dengan kecepatan tinggi. Upayakan agar tidak membawa beban terlalu berat.
3. Tierod dan Balljoint
Tierod, end tierod dan balljoint dibuat dari bahan logam memiliki fungsi meneruskan gaya belok dari kemudi ke roda-roda. Sedangkan balljoint berguna untuk menopang knuckle arm.
Bila peranti itu telah aus atau rusak akibat sebab-sebab lain, maka kenyamanan berkendara juga akan terganggu. Mobil sulit dikendalikan, bahkan bila dikendarai dalam kecepatan tinggi akan membahayakan karena kestabilan juga terganggu.
Lantaran itulah, pastikan komponen tersebut masih dalam kondisi bagus. Anda bisa melakukan pengecekan kondisi komponen ini di rumah. Caranya, dongkrak roda bagian depan dan mintalah bantuan orang lain untuk menahan kemudi agar roda tidak bergerak, lalu goyang-goyang roda kea arah dalam dan keluar secara bergantian beberapa kali.
Bila terasa oblak atau seperti ada guncangan tidak stabil berarti komponen tersebut bermasalah.
Cara lainnya, dengan mengamati bentuk atau ciri fisik komponen itu. Ketiganya dibuat dari logam sehingga bila Anda menemukan bagian komponen itu tidak halus atau ada bekas gesekan antar bahan dari logam berarti telah rusak.
Pencegahan agar komponen ini tidak cepat rusak adalah menghindari jalanan berlubang saat mobil melaju di kecepatan tinggi, hindari mengangkut beban berlebihan, serta membersihkan dari kotoran. Upayakan setiap kali mencuci mobil menyemprot bagian yang berkaitan dengan peranti tersebut dengan tekanan air tinggi.
4. Lakukan spooring balancing
Selain melakukan pencegahan dan perawatan komponen suspensi, satu hal yang juga harus Anda lakukan adalah melakukan spoooring balancing roda mobil.
Fungsi spooring dan balancing adalah menjaga kestabilan roda mobil. Bila roda stabil dan seimbang di keempat bagian maka beban yang harus disangga oleh komponen suspensi juga seimbang dan sesuai dengan porsinya. Bila hal itu terjadi, maka kemungkinan komponen bermasalah juga kecil.
Selain itu, dengan melakukan spooring dan balancing kenyamanan Anda berkendara juga terjaga.
0 komentar
Posting Komentar