WAKO, KOMPAS.com - Honda Motor Company (HMC) akan meluncurkan mobil listrik perdana di China pada 2012. Saat ini perusahaan tengah mempelajari kemungkinan untuk memasarkan kendaraan berenergi listrik murni itu dengan harapan bisa mendongkrak penjualan di negara dengan pasar otomotif terbesar di dunia itu.
Untuk memuluskan langkah tersebut, Honda kini tengah mempersiapkan program pengujian di beberapa negara termasuk Jepang, Amerika Serikat, dan China. Dua model yang lagi dikembangkan, yakni hatchback Jazz (Fit) dan sedan menengah Accord hibrida plug in yang tengah diujicoba di Saitama, Jepang.
Takanobu Ito, Presiden Honda seperti dilansir Dow Jones, hari ini (21/12/2010) mengatakan, peluncuran mobil listrik perdana di China bergantung pada kebijakan pemerintah mendorong penggunaan kendaraan ramah energi, efisien bahan bakar serta melihat strategi apa yang diinginkan mitra lokal. "Kesempatan sangat baik di China," ujar Takanobu Ito.
Tapi, potensi pasar yang besar dan dukungan insentif di China terhalang dengan kebijakkan China yang mewajibkan seluruh produsen otomotif asing melakukan transfer teknologi mobil listrik pada mitra lokal. Targetnya, industri otomotif China bisa mandiri dan menerapkan teknologi baru ini pada 10 tahun mendatang. Nah, kebijakkan ini tentu dipandang bertolak belakang dan merugikan prinsipal asing.
Gandeng Toshiba
Di sisi lain, HMC juga mengumumkan kerja samanya dengan salah satu produsen elektornik terbesar di Jepang Toshiba Corporation untuk pasokan baterai lithium-ion pada mobil listrik. Kemitraan ini merupakan lanjutan setelah sebelumnya Toshiba sudah menjadi pemasok tunggal baterai lithium-ion untuk skuter listrik Honda.
Tomohiko Kawanabe, Kepala Pusat Litbang HMC, seperti dilansir bloomberg (20/12/2010) mengatakan, sebelumnya perusahaan sudah menjalin kerjasama dengan GS Yuasa Corporation yang memasok kebutuhan baterai untuk mobil hibrida. Tapi, pasokan baterai dari Toshiba sepertinya lebih kompatibel dengan semua varian mobil listrik yang disiapkan Honda.
Saat ini, Honda tengah menyiapkan kendaraan listrik dan hibrida plug-in agar bisa memenuhi peraturan pemerintah (Jepang) terkait emisi gas buang yang tinggi. Selain dua perusahaan di atas, Honda juga sudah menjalin kerjasama dengan produsen baterai lainnya yakni, Panasonic Corporation dan Sanyo Electric Company.
Honda mengklaim mobil listrik yang tengah dipersiapkan dibekali kemampuan menjelajah hingga 160 km per jam setiap kali tenaga baterai terisi penuh.
Untuk memuluskan langkah tersebut, Honda kini tengah mempersiapkan program pengujian di beberapa negara termasuk Jepang, Amerika Serikat, dan China. Dua model yang lagi dikembangkan, yakni hatchback Jazz (Fit) dan sedan menengah Accord hibrida plug in yang tengah diujicoba di Saitama, Jepang.
Takanobu Ito, Presiden Honda seperti dilansir Dow Jones, hari ini (21/12/2010) mengatakan, peluncuran mobil listrik perdana di China bergantung pada kebijakan pemerintah mendorong penggunaan kendaraan ramah energi, efisien bahan bakar serta melihat strategi apa yang diinginkan mitra lokal. "Kesempatan sangat baik di China," ujar Takanobu Ito.
Tapi, potensi pasar yang besar dan dukungan insentif di China terhalang dengan kebijakkan China yang mewajibkan seluruh produsen otomotif asing melakukan transfer teknologi mobil listrik pada mitra lokal. Targetnya, industri otomotif China bisa mandiri dan menerapkan teknologi baru ini pada 10 tahun mendatang. Nah, kebijakkan ini tentu dipandang bertolak belakang dan merugikan prinsipal asing.
Gandeng Toshiba
Di sisi lain, HMC juga mengumumkan kerja samanya dengan salah satu produsen elektornik terbesar di Jepang Toshiba Corporation untuk pasokan baterai lithium-ion pada mobil listrik. Kemitraan ini merupakan lanjutan setelah sebelumnya Toshiba sudah menjadi pemasok tunggal baterai lithium-ion untuk skuter listrik Honda.
Tomohiko Kawanabe, Kepala Pusat Litbang HMC, seperti dilansir bloomberg (20/12/2010) mengatakan, sebelumnya perusahaan sudah menjalin kerjasama dengan GS Yuasa Corporation yang memasok kebutuhan baterai untuk mobil hibrida. Tapi, pasokan baterai dari Toshiba sepertinya lebih kompatibel dengan semua varian mobil listrik yang disiapkan Honda.
Saat ini, Honda tengah menyiapkan kendaraan listrik dan hibrida plug-in agar bisa memenuhi peraturan pemerintah (Jepang) terkait emisi gas buang yang tinggi. Selain dua perusahaan di atas, Honda juga sudah menjalin kerjasama dengan produsen baterai lainnya yakni, Panasonic Corporation dan Sanyo Electric Company.
Honda mengklaim mobil listrik yang tengah dipersiapkan dibekali kemampuan menjelajah hingga 160 km per jam setiap kali tenaga baterai terisi penuh.
0 komentar
Posting Komentar