Jumat, 06 Agustus 2010

Mudik dengan Mobil Kecil? Perhatikan Beberapa Hal Ini

Mudik dengan Mobil Kecil? Perhatikan Beberapa Hal Ini

TEMPO Interaktif, Tak terasa lebaran sebulan lagi kita akan menemui Hari Raya Idul Fitri. Anda ingin mudik dengan mobil kecil atau biasa disebut hatchback? Tak jadi soal. Selain memiliki mesin garang yang tak kalah dengan mobil lain, Multi Purpose Vehicle (MPV), sedan, maupun Sport Utility Vehicle (SUV, kelincahan mobil ukuran kompak itu menjadi keunggulan tersendiri.

Memang, kapasitas ruang kabin dan bagasi mobil hatchback tak sebesar mobil lain. Namun, itu semua bisa disiasati dengan tetap memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan. Satu hal lagi, kendati memiliki keunggulan khusus, beberapa wajib anda perhatikan saat menggunakan mobil mungil untuk melakukan perjalanan jauh.

Apa saja yang harus diperhatikan? “Beban tambahan yang akan dibawa, pemanfaatan ruang bagasi dan kabin serta kondisi ban adalah beberapa hal yang harus diperhatikan, selain kondisi kesehatan mobil tentunya,” papar Paulus Susanto, Service Advisor Cahaya Mulia Motor, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (6/8).

Menurut pria yang pernah mengenyam pendidikan teknik mesin di sebuah politeknik di Bandung itu, beberapa faktor itu sangat berkaitan dengan keamanan, kenyamanan, serta tingkat konsumsi bahan bakar yang diharapkan pengguna mobil. Secara rinci, Paulus memberikan tips bagi pengguna mobil kecil itu.

1. Hindari penggunaan rak di atap mobil atau roof rack.

Penggunaan perkakas untuk menampung barang bawaan di atap tersebut berpotensi mengganggu keseimbangan mobil. Terlebih bila bobot barang yang dibawa sudah melebihi beban yang direkomendasikan oleh pabrikan sesuai dengan kapasitas mobil.

“Memang, biasanya pabrikan pembuatan roof rack itu memberikan informasi kapasitas perngakt itu. Tetapi itu kan kemampuan rak, bukan kemampuan atap mobil dan pengaruhnya terhadap mobil secara keseluruhan,” terang Paulus.

Bila rak tersebut merupakan bawaan dari pabrik atau aksesoris yang disarankan oleh pabrik maka perhatikan kapasitas atau daya muat dari rak tersebut, jangan lebih dari itu. Namun, sebisa mungkin jangan menempatkan barang bawaan di atap. “Karena mobil kecil itu kan sebenaranya mobil perkotaan. Lebih baik manfaatkan sesuai peruntukkannya walaupun digunakan untuk mudik,” saran Paulus.

2. Bawa barang yang benar-benar penting

Membawa barang memang tidak dilarang, namun sesuaikan volume dan jumlah barang dengan sarana atau anjuran dari pabrikan. Jangan melebihi kapasitas serta aturlah penempatan barang. Volume yang melebihi kapasitas berarti juga menambah beban yang ditopang mobil.

Penempatan barang di bagasi yang tidak teratur atau rapi selain membuat penumpang tidak nyaman atau bahkan tidak aman, juga mengganggu konsentrasi pengemudi. “Tentu itu membahayakan, terlebih dalam perjalanan jauh,” ujar Paulus.

Lantaran itulah, pria berperawakan tinggi besar itu mewanti-wanti calon pemudik yang menggunakan mobil kecil agar membawa barang-barang yang benar-benar penting dan dibutuhkan selama perjalanan dan di tempat tujuan. “Itu demi efisiensi ruang di kabin atau bagasi juga untuk keamanan dan kenyamanan selama berkendara,” tandas dia.

3. Sebaiknya menggunakan ban standar

Ada beberapa alasan mengapa sangat disarankan menggunakan ban sesuai standar. Pabrik pembuat mobil telah menghitung secara cermat ukuran ban itu agar nyaman, aman, irit bahan bakar, serta sesuai dengan dimensi ukuran mobil.

“Karena ground clearance atau jarak dari tanah ke bodi bawah yaitu dek mobil yang tidak terlalu tinggi, maka jangan menggunakan ban yang terlalu kecil atau besar. Bila terlalu kecil atau besar terlebih bila tapak ban lebar maka beban yang ditopang mobil semakin berat,” papar Paulus.

Bila beban teralu berat maka konsumsi bahan bakar juga semakin besar alias boros. Kondisi itu selain menguras isi kantong anda juga bisa merepotkan, sebab dalam kondisi jalanan macet anda tiba-tiba kehabisan bahan bakar di tengah jalan.

Namun, kata Paulus melakukan modifikasi ban demi gaya boleh-boleh saja asal masih dalam batas toleransi. Dia menyebut, secara umum batas toleransi tambahan ukuran ban adalah tidak lebih dari 2-3 inci.

4. Periksa tekanan ban

Dua hal yang patut diperhatikan dalam tekanan atau isi angin ban adalah jangan kurang dan melebihi anjuran pabrikan sesuai spesifikasi mobil. Pasalnya, beban bersentuhan langsung dengan permukaan lintasan yang dilalui.

Bila tekanan angin terlalu keras, ban seolah memantul dari permukaan jalan. Walhasil, kestabilan mobil juga tidak optimal sehingga sangat membahayakan keamanan, khususnya di saat melintas di jalan tol.

Terlebih, dengan tekanan angin yang lebih besar maka ban akan cepat panas saat bergesekan dengan permukaan jalan. Bila itu berlangsung terus menerus dan dalam jarak jauh, tidak menutup kemungkinan ban akan pecah.

“Ingat kecelakaan terbesar fatal di jalan tol selama ini dikarenakan tekanan ban yang tidak sesuai dengan anjuran,” kata Paulus.

Hal serupa juga terjadi bila tekanan ban kurang dari yang disarankan. Namun, tekanan angin ban yang kurang juga menyebabkan beban yang harus ditopang mobil bertambah berat. Akibatnya penggunaan bahan bakar juga lebih boros.

5. Perhatikan teknik berkendara

Pada saat perjalanan mudik, tentu beragam mobil dengan berbagai ukuran bercampur baur di jalanan dan satu dengan yang lain berusaha untuk mendahului dengan harapan segera tiba di tempat tujuan. Satu hal yang wajib diperhatikan oleh pengguna mobil kecil adalah memperhatikan gaya berkendara.

“Jangan terlalu gegabah saat ingin mendahului. Memang pengemudi semua mobil diharapkan seperti itu. Tetapi bagi pengemudi mobil kecil, disarankan ekstra hati-hati karena ukuran mobilnya,” jelas Paulus.

Pastikan kondisi dari arah berlawanan benar-benar aman. Kedua, perhatikan apakah kendaraan di depan anda juga akan melakukan hal yang sama. Setelah merasa aman, bunyikan klakson dan sekali lagi pastikan kondisi dari arah berlawanan benar-benar kosong.

0 komentar

Posting Komentar